SUMENEP, Jejak.co – Ujung tombak pembangunan ada di desa. Program pemerintah desa (Pemdes) yang bersumber dari dana desa (DD) menyentuh langsung terhadap kebutuhan masyarakat.
Hal itu disampaikan Bupati Sumenep, Achmad Fauzi saat menerima silaturrahim Pengurus Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PC ISNU) Kabupaten Sumenep di kediamannya, Desa Torbang, Kecamatan Batuan, Minggu (6/6/2021).
Maka dari itu, lanjut Fauzi, perencanaan, tujuan, strategi hingga pelaksanaan harus benar-benar tepat sasaran. Selain itu, visi-misi yang terdapat di RPJM-Desa harus searah dengan visi-misi Bupati dan Wakil Bupati.
“Ujung tombak pembangunan menurut saya itu harus dimulai dari desa, karena program desa menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Sedangkan program pemerintah kabupaten tidak bisa serta merta masuk ke desa karena terbentur aturan. Contoh pembangunan infrastruktur jalan,” kata Fauzi.
Akumulasi pembangunan dari desa itu akan menjadi luar biasa apabila program DD dikelola dengan baik. Tetapi selama ini yang menjadi kendala kata Fauzi, sumber daya manusia (SDM) kepala desa yang mayoritas di bawah rata-rata.
Untuk mengantisipasi masalah tersebut, bupati dari politisi PDI Perjuangan ini berencana memanfaatkan sarjana yang ada di setiap desa untuk dijadikan tanaga ahli kepala desa.
“Pemimpin itu butuh pendamping atau tenaga ahli karena kemampuan setiap seseorang terbatas, apalagi kepala desa yang memiliki kemampuan di bawah rata rata. Ditambah lagi tantangan kepala desa yang cukup besar sehingga tidak cukup hanya didampingi pendamping yang sudah ada saat ini,” terang suami Nia Kurnia tersebut.
Politisi muda ini akan memaksimalkan SDM yang ada di desa untuk membantu menerjemahkan arah pembangunan daerah dan pemerintah pusat.
“Setiap desa kan pasti ada sarjana. Saya akan cari formulasinya agar sarjana bisa masuk desa untuk membantu pembangunan sesuai kebutuhan,” ujarnya.
Rencana tenaga ahli atau pendamping untuk kepala desa ini sedang digodok tentang regulasi dan formulasinya agar sarjana bisa membantu pembangunan di desa.
“Saat ini sudah mulai ada pembicaraan dengan DPMD, Kabag Hukum Pemkab Sumenep untuk formulasi sarjana agar bisa membantu pembangunan di desa,” imbuhnya.
Kepada ISNU, Fauzi berharap agar bisa membantu mewarnai pembangunan di tingkat desa. Kontribusi pikiran atau ide dari ISNU diharapkan mampu mendorong desa untuk berinovasi.
Sebab, ISNU memiliki sarjana dari berbagai profesi. Sehingga kehadirannya sangat dibutuhkan oleh desa.
“Sebab banyak desa yang belum mampu menerjemahkan keinginan pemerintah kabupaten untuk kemajuan daerah,” tuturnya
Sementara itu, Ketua PC ISNU Sumenep, Moh Husnan A Nafi’ mengucapkan terima kasih kepada Bupati Sumenep. Pada kesempatan tersebut, salah satu pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah ini menyampaikan sejumlah rencana program tahun ini.
“PC ISNU akan berakhir tahun ini. Oleh karena itu, kami sangat berharap di akhir periode ini dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat Sumenep dan bisa bekerja sama dengan Pemkab Sumenep,” kata Husnan.
Pihaknya juga mengapresiasi gagasan Bupati Sumenep tentang rencana pembangunan Sumenep yang akan dimulai dari desa dengan konsep melibatkan sarjana sebagai tenaga ahli atau pendamping kepala desa.
Penulis : Ahmad Ainol Horri