Buku Jejak Kaum Aktivis Mengingatkan Kenangan Kapolres Sumenep – Jejak

logo

Buku Jejak Kaum Aktivis Mengingatkan Kenangan Kapolres Sumenep

Kamis, 15 Desember 2022 - 22:40 WIB

2 tahun yang lalu

Dari kiri : Penulis novel Jejak Kaum Aktivis, Qudsiyanto, Syamsuni dan Kapolres Sumenep, AKBP Edo Satya Kentriko

JEJAK.CO – Buku Novel berjudul “Jejak Kaum Aktivis” dibedah di Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA) Guluk-Guluk, Sumenep, Madura, Jawa Timur, Kamis (15/12/2022).

Bertempat di Aula Assyarqawi, bedah buku Jejak Kaum Aktivis yang ditulis Qudsiyanto, mantan Ketua Umum PC PMII Sumenep itu dihadiri Kapolres Sumenep, AKBP Edo Satya Kentriko selaku pembanding.

Kata Qudsiyanto, novel “Jejak Kaum Aktivis” ditulis atas dasar masalah terkini yang marak terjadi pada mahasiswa.

“Lahirnya novel ini tidak lain berangkat dari pengalaman saya selama aktif berproses menjadi mahasiswa. Bagi saya menjadi mahasiswa bukan soal dunia kampus saja, lebih dari hal itu kita juga harus kritis terhadap lingkungan sekitar,” kata alumni INSTIKA itu di hadapan mahasiswa.

Kapolres Sumenep, AKBP Edo Satya Kentriko selaku pembanding dalam bedah buku mengaku senang membaca buku tersebut. Sebab, novel Jejak Kaum Aktivis membawa dirinya untuk mengingat kenangan 20 tahun silam sewaktu menjadi mahasiswa.

“Novel ini membawa saya mengingat kenangan pahit dan manis selama menjadi mahasiswa,” tuturnya.

Pria yang karib disapa Edo itu menceritakan pengalamannya selama menjadi mahasiswa yang juga pernah ikut turun jalan. Selama jadi mahasiswa, ia mengaku sering dihadapkan dengan berbagai persoalan sekitar.

Karenanya, Edo berharap kepada mahasiswa untuk senang membaca dan berani kritis selama berada di jalan yang benar.

“Mahasiswa harus sering-sering diskusi, kajian dan kritis terhadap setiap persoalan, lebih-lebih persoalan yang melibatkan sosial,” ujarnya penuh harap.

Sementara itu, pembanding lainnya, Syamsuni mengapresiasi terbitnya buku yang ditulis seorang aktivis dengan segudang kesibukan sebagai Ketua Umum PC PMII Sumenep.

Menurutnya terbitnya novel “Jejak Kaum Aktivis” harus menjadi motivasi bagi mahasiswa dan aktivis untuk selalu berkarya. Sebab sikap peduli pada lingkungan sosial tidak harus dengan cara turun jalan, tapi bisa dengan menulis.

“Saya sangat mengapresiasi terhadap penulis, karena dalam novel ini kita dapat mengambil pelajaran supaya mahasiswa belajar yang serius dan memiliki nalar kritis terhadap kehidupan sosial,” ungkap Syamsuni yang saat ini aktif sebagai jurnalis.

Untuk diketahui, kegiatan bedah buku ini merupakan rentetan acara pada pembukaan Kongres Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) ke XX INSTIKA. (rei)


Baca Lainnya