JEJAK.CO – Cobaan yang paling berat ketika seseorang sedang sakit. Apalagi yang menderita penyakit anak kecil, tentu orangtuanya akan sedih dan bingung karena tak tega melihat anaknya kesakitan.
Seperti yang dialami Khoiratun Nisa (22) warga asal Kabupaten Pamekasan yang baru saja dikaruni seorang anak perempuan. Ibu yang tinggal Jalan Bazar Gang 5 Kelurahan Jungcangcang Kecamatan/Kabupaten Pamekasan itu setiap hari menangis karena tak kuasa melihat anaknya, Nur Anisa Maharani yang baru lahir pada Mie 2019 itu sudah menderita penyakit Lymphangioma.
Khairatun Nisa bersama Suaminya Abd Rauf (22) harus bersabar merawat anak pertamanya karena tidak seberuntung orangtua pada umumnya. Keduanya selalu berharap, anak kesayangannya cepat sembuh dari penyakitnya.
Sejak lahir, anak yang dipanggil Rani itu belum mendapat perawatan medis secara serius. Nyaris setiap hari Rani meronta menangis karena tak kuasa menahan sakit akibat bengkak dibagian paha kirinya yang membesar.
“Jika kesakitan dia menangis meronta-ronta seperti orang kesurupan, kakinya memerah, saya tidak tega,” ungkap Khoiratun Nisa sambil tersedu-sedu menangis, saat ditemui di rumahnya, Sabtu (21/12/2019).
Sampai saat ini, Rani belum juga mendapat perawatan medis secara maksimal, kedua orang tuanya hanya bisa pasrah atas beban yang diderita anaknya itu. Kondisinya semakin memperihatinkan, kakinya terus membengkak akibat penyakit yang dideritanya.
Penyakit yang diderita Rani sebenarnya sudah diketahui sejak ia dilahirkan 7 bulan lalu. Saat ia dilahirkan di RSUD Mohammad Noer Pamekasan. Saat itu, pihak rumah sakit sudah memberikan surat rujukan ke Rumah Sakit dr Soetomo Surabaya.
“Kami sudah mengetahui penyakit Rani sejak ia lahir, sudah ke surabaya namun 2 bulan di sana anak kami tidak mendapatkam tindakan medis dari pihak rumah sakit di Surabaya,” imbuhnya.
Pihak rumah sakit menyarankan untuk kembali pada saat Rani telah berumur 6 bulan. Namun, sayangnya sampai saat ini belum ada tindakan apa-apa, pihak rumah sakit hanya memberikan obat penahan sakit.
Kedua orang tua Rani merasa kebingungan untuk merawat putrinya itu. Sebab, obat yang diberikan pihak rumah sakit tidak ada efek apa-apa terhadap penyakit bayi malang itu. Saat ini kedua orang tua Rani menunggu kepastian dari pihak rumah sakit yang menjanjikan akan dilakukan operasi sekitar tiga bulan lagi.
Keluarga Rani saat ini membutuhkan uluran tangan dari para dermawan untuk biaya pengobatannya. Sebab, meski terdaftar di BPJS, penghasilan kedua orang tua Rani tidak memungkinkan, ayahnya hanya sebagai juru parkir yang penghasilannya tidak seberapa.
Penulis : Fahrurrosyi
Editor : Ahmad Ainol Horri