JEJAK.CO – Fraksi Demokrat DPRD Sumenep menyampaikan aspirasi masyarakat dari hasil reses II tahun 2025. Laporan tersebut disampaikan dalam rapat paripurna, Rabu (23/4/2025).
Akmad Jasuli, juru bicara Fraksi Demokrat menyampaikan bahwa persoalan infrastruktur jalan masih menjadi PR Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep. Sebab, selama reses II 2025, infrastruktur jalan menjadi persoalan yang paling tinggi, karena di berbagai wilayah ada banyak jalan poros, jalan penghubung antar desa yang kondisinya rusak.
Dia menyebut, ruas jalan penghubung Desa Ketawang, Guluk-Guluk, dan Pordapor saat ini kondisinya penuh lubang dan bergelombang. Selain mengancam keselamatan, kerusakan jalan itu juga mengganggu aktivitas ekonomi warga.
“Pedagang dan petani mengaku kesulitan mengirim hasil panen dan barang dagangan mereka karena akses transportasi yang terganggu,” ungkapnya.
Kondisi jalan rusak yang ditemui Fraksi Demokrat ini juga terjadi pada jalan poros kabupaten di Kecamatan Batang-Batang, tepatnya Desa Jenangger menuju Desa Nyabakan Timur. Kondisi jalan itu sudah rusak parah.
“Kami mengharap kepada pemerintah untuk segera dilakukan perbaikan,” ujarnya.
Selain di dua daerah tersebut, Fraksi Demokrat juga berharap, pembangunan infrastruktur tidak hanya fokus pada daratan melainkan daerah kepulauan juga harus di perhatikan, sehingga kesenjangan antara daratan dan kepulauan dapat diminimalisir.
Dalam reses yang dilaksanakan anggota Fraksi Dekokkrat, masyarakat kata Jasuli juga berharap pemerintah melakukan pemutakhiran data DTKS (data terpadu kesejahteraan sosial) secara berkala. Sehingga bantuan sosial tepat sasaran, sesuai kondisi terkini masyarakat.
Fraksi Demokrat juga mengungkap masalah pendidikan. Berdasarkan pengaduan masyarakat, saat ini masih banyaknya ruang kelas yang tidak memadai pada sekolah di pelosok desa.
Selain itu, masyarakat juga berharap beasiswa bagi anak yang kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
“Harapan masyarakat, kuota program beasiswa ditambah dan nominalnya lebih dari Rp 2,5 juta seperti yang ada saat ini,” ungkapnya.
Selain itu dalam aspek lain, masalah kesehatan juga menjadi sorotan. Oleh karena itu, Fraksi Demokrat berharap pelayanan kesehatan harus menjadi fokus utama, terutama dalam menghadapi tantangan global seperti pandemi.
“Masyarakat berharap pemerintah daerah meningkatkan kualitas layanan kesehatan, serta memperkuat sistem penanggulangan penyakit dan kedaruratan kesehatan masyarakat,” tuturnya.
Pemberdayaan ekonomi lokal juga menjadi perhatian. Dalam hal ini, pihaknya mendorong agar pemerintah menghadirkan kebijakan yang mendukung pelaku usaha lokal melalui bantuan, pelatihan, dan insentif.
Jasuli berharal lima hal yang disampaikan Fraksi Demokrat DPRD Sumenep direspon dan diperhatikan oleh pemerintah, “agar reses yang digelar dewan bermanfaat, tidak hanya menjadi kegiatan rutin tanpa ada dampak,” harapnya. (rei)
