JEJAK.CO-Acara puncak Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang ke-55 digelar di Pantai Lombang Kecamatan Batang-Batang Kabupaten Sumenep, Madura, Kamis (28/11/2019).
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, dr Kohar Hari Santoso dalam sambutannya mengutarakan alasan mengapa kabupaten yang punya julukan Kota Keris ini dipilih sebagau tuan rumah pelaksanaan puncak HKN 2019. Salah satu yang menjadi pertimbangan, kata Kohar, karena selama lima tahun terakhir Pemkab Sumenep sukses menurunkan angka stunting, yaitu sebesar 18 persen.
“Kami sengaja memilih Sumenep sebagai tempat puncak acara HKN 2019 ini, karena Sumenep ini memiliki prestasi di bidang kesehatan, salah satunya penurunan angka stunting, dan itu tertinggi di Indonesia. ” tuturnya.
Sementara Bupati Sumenep A Busyro Karim, dalam sambutannya menyampaikan, hanya Kabupaten Sumenep dan Kabupaten Banggai yang mendapat kehormatan untuk memaparkan langsung langkah-langkah pencegahan dan penurunan angka stunting di pemerintah pusat. “Ini sangat luar biasa,” seru Busyro.
Dalam kurun waktu lima tahun, lanjut Bupati Sumenep dua periode itu, sekitar 18 persen angka stunting berhasil diturunkan. “Bahkan yang terbaru, tahun ini, Kabupaten Sumenep mendapat penghargaan sebagai kabupaten sehat dengan Kabupaten Pamekasan,” bebernya.
Selanjutnya Kiai Busyro, biasa dipanggil, menyampaikan, ada banyak tantangan dan kebutuhan yang akan dihadapi di bidang kesehatan, mulai dari tenaga medis hingga dokter spesialis. Walaupun untuk saat ini, imbuh dia, sudah ada sekitar 3.696 tenaga medis. Ketersediaan tenaga medis tersebut antara lain meliputi dokter, perawat, bidan, tenaga farmasi, nutrisionis, dan lain-lain.
“Namun tetap masih kurang, dan akan kita kembangkan lagi, mengingat secara geografis Sumenep terdiri dari 126 pulau,” ujarnya.
Disebutkan, Sumenep telah memiliki 4 rumah sakit, 30 puskesmas, 68 puskesmas pembantu, 89 puskesmas keliling, 334 ponkesdes, 1420 posyandu dan 346 poswindu.
Beberapa prestasi di bidang kesehatan yang berhasil diraih oleh kabupaten paling ujung timur Pulau Madura antara lain, ada 30 puskesmas yang telah terakreditasi, dan 5 puskesmas di antaranya sudah menyandang predikat Paripurna.
Politikus PKB itu kemudian membeberkan bahwa selain memperoleh predikat tercepat dalam hal penurunan angka stunting di seluruh Indonesia, Kabupaten Sumenep juga dinyatakan masuk nominasi pelayanan publik inklusif, atau Good Practies Award for Inclusive Workface Champion in the Public Services melalui program inovasi Warung ASCIK (Warung Anak Sehat, Cerdas, dan Ibu Kuat).
Bupati Busyro menguatarakan kebanggaannya, bahwa ikhtiar untuk menata sektor kesehatan di Kabupaten Sumenep ada hasilnya. Berdasarkan data dari Kesehatan RI tahun 2018, terang dia, Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat atau IKPM mengalami kenaikan signifikan jika dibanding tahun 2013.
“IKPM Kabupaten Sumenep tahun 2018 mencapai 0,6103 poin, atau yang tertinggi di Madura. Salah satu yang mengalami peningkatan adalah sub indeks pelayanan kesehatan, dari 0,3069 poin menjadi 0,4261 poin,” sebutnya rinci.
Terakhir, suami Nurfitriana itu berharap ada sinergitas antar pemangku jabatan di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. “Sebab, daerah-daerah di Jawa Timur memiliki potensi masalah kesehatan yang berbeda-beda. Jika satu daerah memiliki satu masalah kesehatan, maka akan berdampak terhadap daerah lainnya,” imbuhnya sebelum mengakhiri pembicaraan.
Pantauan di lokasi, dalam kegiatan puncak HKN 2019 ke-55 ini, selain ada bakti sosial dan pelaksanaan berbagai macam lomba, ada momen penyerahan 17 unit mobil ambulance ke sejumlah puskesmas se-Jawa Timur.
Penulis : Mazdon
Editor : Ahmad Ainol Horri