SUMENEP, Jejak.co – Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Moh Anwar (RSUDMA) Sumenep melakukan sosialisasi kepada perwakilan petugas cleaning service serta security, Rabu (28/4/2021).
Kegiatan ini merupakan bagian dari RSUDMA Sumenep memperingati Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Sedunia, yang diperingati setiap tanggal 28 April. Selain itu, kegiatan semacam ini memang agenda rutinitas.
Petugas cleaning service serta security mendapat sosialisasi dari tim Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) RSUDMA Sumenep. Sebanyak 25 perwakilan petugas cleaning service serta security tersebut diberi pemahaman tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di salah satu ruang terbuka hijau rumah sakit milik Pemkab Sumenep tersebut.
Pada kesempatan ini, Sekretaris Komite K3 RS, Herman Wahyudi yang didampingi oleh Ketua Komite dan Ahli K3 RS memperagakan simulasi penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang benar. Yakni dengan metode “TARRA” (Tarik pin pengaman, ARahkan selang pada asap atau titik api, Remas tuas apar untuk mengeluarkan isi tabung, RAtakan pada area titik asap atau api sampai padam).
Hal itu, kata Herman Wahyudi, sebagai kesiapsiagaan mengatasi terjadinya kebakaran di lingkungan rumah sakit. Sebab, keberadaan Komite K3 RSUD dr. H. Moh Anwar Sumenep tidak hanya untuk menunjang keselamatan para pekerja namun juga untuk menciptakan rasa aman bagi pengunjung RS.
Herman Wahyudi juga menjelaskan bahwa
dalam prosedur pemadaman api saat terjadi kebakaran terdapat kodefikasi khusus, code red. Metode ini hanya diketahui oleh civitas rumah sakit yang bertujuan untuk mencegah kepanikan saat terjadi kebakaran.

Cara menggunakan APAR
“Apabila terjadi kebakaran di rumah sakit ada code red yang merupakan kodefikasi untuk kebakaran supaya karyawan RS tahu dan pengunjung tidak panik dan hanya civitas RS yang mengerti kode itu. Kita punya nomor telepon di 1177 apabila terjadi kebakaran dan kita juga sudah menyediakan jadwal tim tanggap bencana apabila di suatu ruangan terjadi kebakaran,” urai pria yang akrab dipanggil Yudi ini.
Apabila terjadi kebakaran, lanjutnya, tim ruangan akan langsung melakukan prosedur pemadaman api sesuai dengan SOP yang ada dan apabila api tidak bisa dipadamkan, tim K3 RS akan terjun keruangan setelah ditelepon oleh ruangan.
“Semuanya sudah ada SOP-nya dan kami sampaikan berulang-ulang termasuk simulasi yg barusan kita lakukan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua komite K3 RS Hermanto menambahkan, K3 merupakan aspek penting untuk diterapkan di RSUDMA yang memiliki area publik luas. Karenanya, guna mengindari hal-hal yang tidak diinginkan, simulasi penggunaan APAR harus dilakukan secara rutin kepada seluruh civitas rumah sakit,
Pada dasarnya, lanjutnya, mengetahui cara penggunaan APAR tidak hanya diketahui oleh cleaning service dan security, tetapi semua civitas rumah sakit juga harus tahu.
“Karena kita tidak tahu kapan akan terjadi musibah, sehingga setiap saat harus siap melakukan kegiatan pemadaman kebakaran,” ucapnya.
“Melalui momen peringatan hari K3 se-dunia, Tim K3 RSUDMA menyampaikan pesan kepada seluruh civitas RS agar mengutamakan keselamatan dalam bekerja,” imbuhnya.
Penulis : Haryono
Editor : Ahmad Ainol Horri