Jejak.co – Sejak Madura United FC (MU) mengundurkan diri sebagai pengelola Stadion Gelora Madura Ratu Pamelengan (SGMRP), belum ada pembicaraan yang serius di internal tim dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan.
Pasalnya, tim dari Pemkab Pamekasan berencana akan membahas pengunduran MU sebagai pengelola stadion, namun sampai saat ini balum ada tanda-tanda pembahasan persoaolan SGMRP tersebut.
“Sampai saat ini saya belum mendapat kabar kapan akan dibahas oleh tim,” terang Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Pamekasan Mohamad, Selasa (4/2/2020).
Kendati demikian, Lanjut Mohamad, Pihaknya tetap melakukan komunikasi dengan pihak manajemen MU. Hanya saja, soal pengelolaan stadion, pihaknya tidak bisa berbuat banyak karena masalah tersebut merupakan tanggung jawab tim.
“Komunikasi tetap berjalan tapi kl urusan pengelolaan ini merupakan urusan tim,” imbuhnya.
Dispora juga tidak mau berspekulasi, apakah stadion tetap dikelola MU atau tidak, meski beberapa waktu lalu ia berharap kerja sama dengan MU tetap berlanjut.
“Saat ini saya tidak bisa memberikan pandangan tentang berlanjut atau tidaknya kerja sama itu, sebab ini sudah merupakan urusan tim bukan hanya saya,” tutupnya.
Sebelumnya, Direktur PT Polanan Bola Madura Bersatu (PBMB) Ziaul Haq mangatakan bahwa mundurnya MU sebagai pengelola stadion yang ada di Pamekasan sudah melalui beberapa pertimbangan. Madura United merasa dipojokkan atas opini liar soal pengelolaan stadion yang selama ini berkembang di masyarakat.
“Apa yang menjadi kemesraan pemkab dan MU kita akhiri dengan baik dan sempurna,” kata Habi, sapaan akrab Direktur PT PBMB, Jumat (31/1/2020).
Kendati demikian pihaknya berjanji tetap akan menggunakan SGMRP untuk laga pertandingan MU. Habib juga mempersilakan siapapun yang akan mengelola stadion.
“Tapi satu, selamatkan stadion kebanggaan rakyat Pamekasan,” pesan Habib.
Penulis : Fahrurrosyi
Editor : Haryono
