PAMEKASAN, Jejak.co – Terhitung mulai awal bulan Ramadan, harga ayam kampung di Pamekasan naik. Kendati demikian, keuntungan yang diperoleh pedagang tidak seberapa.
Cerita ini disampaikan oleh salah satu pedagang ayam kampung Sujak, asal Desa Lemper, Kacamatan Pademawu, Pamekasan Jawa Timur.
Pedagang yang biasa menjajakan ayamnya di Pasar Kolpajung itu mengatakan bahwa naikknya harga ayam kampung di pengaruhi beberapa faktor. Salah satunya karena ketersediaan ayam kampung tergolong mengurang dibandingkan hari-hari sebelumnya.
“Saat ini musim penyakit sehingga ayam kampung agak sulit, kedua karena bulan Ramadan,” katanya, Jumat (16/4/2021).
Pria paruh baya ini biasa menjual ayam kampung per ekor. Setiap ayam dibedakan antara ayam berukuran kecil dan berukuran besar, yang kecil biasanya Rp 50 ribu naik menjadi 75 ribu, dan yang berukuran besar biasanya 100 ribu naik menjadi 125 ribu.
Pria yang sudah puluhan tahun menjual ayam kampung ini mengaku tidak banyak mendapat keuntungan, setiap ekor ayam yang ia jual hanya mendapatkan keuntungan Rp 5 ribu per ekor.
“Kalau harga ayam lagi naik begini keuntungan juga tidak banyak paling banyak Rp 5 ribu, jika kami ambil keuntungan di atas itu sulit laku,” imbuhnya.
Ia juga tidak tahu sampai kapan harga bisa normal kembali, yang jelas kata dia, jika ketersediaan ayam kampung tidak sulit diperkirakan harga akan kembali normal seperti semula.
Penulis : Fahrurrosyi
Editor : Ahmad Ainol Horri