JEJAK.CO-Kapolres Sumenep AKBP Deddy Supriyadi mengungkapkan, pihaknya terus melakukan penyelidikan lebih mendalam terhadap tindak pidana praktek asusila yang beroperasi di Kota Keris.
Menurutnya, prostitusi yang beroperasi di ujung timur Pulau Madura ini tidak hanya dilakukan oleh kelompok atau umur tertentu.
“Jadi, prostitusi tidak hanya dilakukan oleh kelompok atau umur tertentu di Kabupaten Sumenep, kita semaksimal mungkin terus melakukan penyelidikan dan penelusuran lebih dalam,” akunya, Kamis (19/12/2019).
Deddy lalu berharap adanya kegiatan prostitusi tersebut tidak sampai menjadi preseden buruk di Kota Keris. “Jangan sampai ini menjadi preseden buruk di Kabupaten Sumenep, nantinya,” tukasnya.
Deddy mencontohkan, dari 12 pelaku yang berdiri berjejer di belakang tumpukan BB Miras di halaman Mapolres Sumenep itu adalah salah satu pelaku kasus praktek pornografi yang beehasil ditangkap beberapa waktu lalu.
“Kebetulan yang bersangkutan melakukan perekaman terhadap tubuhnya sendiri, kemudian jatuh atau pun beredar kepada masyarakat yang ada di Kabupaten Sumenep,” tuturnya.
Ditanyakan lebih lanjut, siapa penyebar video syur tersebut? Deddy menjawab, bahwa yang menyebarkan adalah tersangka sendiri. “Sementara dugaan masih dititik-beratkan kepada tersangka, yang kebetulan wanita, ya,” tandasnya.
Sekadar informasi, ‘Z’ (31), warga asal Dusun Mandala Laok Desa Larangan Barma Kecamatan Batuputih Kabupaten Sumenep akhirnya ditetapkan sebagai tersangka, Sabtu tanggal 7 Desember 2019.
‘Z’ ditangkap marena telah membuat konten selfie video porno yang ia rekam sendiri menggunakan handphone merk Xiomi 4A di dalam kamar rumahnya sendiri pada Bulan Oktober 2019 lalu, sekira pukul 13.00 WIB.
Penulis : Mazdon
Editor : Haryono
