JEJAK.CO, Jepara – Kabupaten Jepara, Jawa Tengah telah berusia 473 tahun. Setiap 10 April, pemerintah setempat memperingati hari jadinya dengan berbagai kegiatan yang meriah.
Dua tahun terakhir, peringatan Hari Jadi Jepara digelar dengan sederhana karena pandemi Covid-19 melanda negeri ini.
Tahun ini, Pemerintah Kabupaten Jepara kembali menggelar peringatan Hari Jadi Jepara ke-473 dengan meriah. Kerinduan warga Jepara terobati dengan kirab budaya yang ditampilkan pemerintah setempat.
Dengan mengusung tema “Manunggal Karsa, Mbangun Jepara” Bupati Jepara Dian Kristiandi menampilkan kirab budaya atau festival yang bercerita tentang perang masa Ratu Kalinyamat.
Kirab budaya atau festival Hari Jadi Jepara berangkat dari Pendapa RA Kartini menuju kompleks Makam Ratu Kalinyamat dan Keluarga di Mantingan, Kecamatan Tahunan, Sabtu (9/4/2022).
Kirab budaya itu dipimpin Ratu Kalinyamat yang diperankan Fatika Jovanta Syatira (18), gadis asal Desa Krapyak, Kecamatan Tahunan. Bupati Dian Kristiandi juga mengiringi di belakang Ratu Kalinyamat menunggangi kuda. Sementara para pejabat lain menaiki kereta kuda dan mobil klasik.
Festival Hari Jadi Jepara ke-473 ini mendapat sambutan meriah dari warga. Sembari mengabadikan momen penting ini, warga tumpah di jalan menyaksikan kirab budaya.
Setibanya di kompleks makam Mantingan, Bupati Jepara melakukan prosesi penggantian luwur atau kain penutup Makam Kalinyamat, Sultan Hadlirin beserta keluarga.
Mas Andi Ajak Masyarakat Bersatu Bangun Jepara
Bupati Dian Kristiandi mengatakan, Hari Jadi Jepara ke-473 merupakan momen refleksi guna memajukan kota ukir menjadi lebih baik. Dirinya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu, bersinergi, dan gotong royong membangun Jepara, “agar Jepara menjadi kabupaten atau koya yang berbudaya, kuat, maju dan berdaya saing,” katanya.
Mewujudkan Jepara yang hebat juga harus didukung dengan hidup rukun, kebersamaan dalam bingkai keberagaman. Sebab, kerukunan antar umat beragama dan perbedaan suku menjadi dasar untuk membangun Jepara lebih baik.
“Kehidupan yang damai dan rukun di Kabupaten Jepara ini harus kita jaga. Sebagaimana kita ketahui, di kabupaten ini banyak suku dan agama yang selama ini berdampingan hidup rukun,” ujar pria yang karib disapa Mas Andi tersebut.
Mas Andi juga mengingatkan agar semua pihak menjaga diri demi keselamatan bersama, mengingat pandemi Covid-19 belum pulih seutuhnya.
Penulis : Ahmad Ainol Horri