JEJAK.CO, Surabaya – Universitas Terbuka Surabaya menggelar seminar dengan tajuk “Bergerak Serentak Maju Bersama Membangun Bangsa di Era Baru”, Sabtu (18/3/2023).
Bertempat di Airlangga Convention Centre Surabaya, Seminar ini merupakan rangkaian wisuda tahun 2023 periode I yang akan digelar pada besok, Minggu (19/3/2023).
Kegiatan ini dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak dan Wali Kota Madiun, Maidi sebagai narasumber sekaligus mahasiswa Program Doktor Universitas Terbuka Surabaya.
Maidi menyampaikan tentang konsep smart city di Kota Madiun. Konsep ini sekaligus menjadi materi tugas akhir program doktoralnya.
Maidi juga memberi motivasi kepada para wisudawan agar terus terus belajar dan berinovasi meski sudah menjadi sarjana.
“Inovasi itu dari ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan itu didapat dari pendidikan dan pengalaman. Saya, wali kota masih kuliah, saya tidak boleh habis keilmuan dan inovasi,” kata Maidi, wali kota yang pernah mendapat penghargaan kota terbaik dalam Gerakan Menuju Smart City 2022.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestiato Dardak lebih menekankan pada peta lapangan kerja saat ini. Dimana menurut Emil saat ini lulusan perguruan tinggi sering merasa galau saat memasuki dunia kerja.
“Generasi millenial saat ini umumnya galau dengan perubahan peta lapangan kerja. Kondisi ini menuntut kita untuk memiliki mental baja yang kuat dan keberanian beradaptasi terhadap perubahan. Saya berharap mahasiswa UT ini yang sudah memiliki kegigihan menginvestasikan ekstra waktunya untuk sekolah bahkan juga banyak yang sambil bekerja menjadikan ini modal dasar menjadi lulusan yang gigih menghadapi perubahan,” ucap Emil.
Sementara itu, Dr. Suparti, M.Pd., Direktur Universitas Terbuka Surabaya menuturkan jika wisudawan/wati periode ini lebih banyak dari periode sebelumnya. Di periode I tahun 2023 ini tercatat ada 1.835 orang yang akan diwisuda.
Menurut Suparti, kenaikan jumlah lulusan seiring dengan jumlah mahasiswa di UT Surabaya juga semakin banyak. Tercatat jumlah mahasiswa baru di periode ini juga lebih banyak dari pada tahun sebelumnya.
“Sejak dulu orang sudah tahu UT, namun belum faham UT seperti apa. Sehingga saat ini yang kita lakukan adalah menggencarkan pengenalan UT kepada masyarakat, bahwa UT ini adalah perguruan tinggi negeri yang memberikan fasilitas belajar yang fleksibel dengan sistem belajar di manapun berada,” ujar Suparti.
Suparti berharap alumnus UT dapat selalu menjaga nama baik almamater dan terus meningkatkan kompetensi diri sehingga mampu menghadapi dunia kerja saat ini. (fiq/rei)
