JEJAK.CO, Sumenep – Forum Mahasiswa Kangayan (Formaka) melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Kabupaten Sumenep, Kamis (9/9/2021).
Mahasiswa menuding pihak PT. PLN (Persero) UPL Kangean tak kunjung memperbaiki pelayanan kepada masyarakat.
Pasalnya, pihak PT. PLN UPL Kangean masih menerapkan tarif pemasangan kilometer dengan jenis 1300 KWH/VA kepada masyarakat setempat. Padahal dalam registrasi online yang disediakan PLN juga tersedia pelayanan kilometer sebesar 450 VA. Sehingga hal tersebut dirasa memberatkan masyarakat.
“Jadi di Kecamatan Kangayan, masyarakatnya ditekankan mengambil yang 1300 KWH/VA, tidak melihat orang manapun, sementara di Kecamatan Kangean itu sendiri perekonomian masyarakatnya menengah kebawah,” kata Ahmad Farliansyah, Ketua Formaka.
Tak hanya itu, program kelistrikan yang pernah dijanjikan selesai tahun 2020 itu menuai problem baru. Masyarakat dihadapkan dengan dugaan maraknya pungutan liar atau pungli saat registrasi.
“Ada calo juga, pihak PLN Rayon Kangean berkoordinasi dengan pihak instalasi, menekankan masyarakat untuk yang 1300 KWH meminta kepada masyarakat budget 3 jutaan. Bahkan harga aslinya KWH yang 1300 itu Rp.1.360.000, ” ungkapnya.
Mahasiswa juga mengungkap dugaan pungli dengan tarif yang bervariatif, di antaranya warga diminta membayar pemasangan seharga Rp 4 hingga Rp 6 juta.
Saat aksi, mahasiswa ditemui Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sumenep, Moh Ramli. Di depan mahasiswa pihaknya mengaku akan menyampaikan aspirasinya kepada Bupati Sumenep.
“Semua akan kita sampaikan pada Bupati,” terangnya singkat.
Ramli meminta mahasiswa supaya membantu warga setempat tidak membayar kepada calo tetapi melalui registrasi di aplikasi online.
“Ayo kawal bareng-bareng, sampeyan kawal gitu loh. Bantu mereka, daftar lewat aplikasi, jangan lewat calo,” sanggahnya.
Sementara itu, Staff PLN Cabang Pamekasan, Regin Herico, juga ikut menemui mahasiswa.
Sayangnya, pihaknya tidak mau memberi komentar ketika dimintai tanggapan dan memilih kabur dengan menjawab singkat kepada awak media.
“Nanti disampaikan kepimpinan,” jawabnya singkat saat hendak diwawancarai.
Penulis : Rifand NL
Editor : Ahmad Ainol Horri