Jejak.co-Untuk meningkatkan minat baca di tingkat sekolah, Dinas Pendidikan bersinergi dengan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Sinergi dua instansi ini melibatkan lembaga pendidikan di semua jenjang.
Terdapat 82 lembaga pendidikan yang sudah Memorandum of Understanding (MoU) dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Sumenep. Tingkat TK/PAUD TK/PAUD sebanyak 15 lembaga, SD/MI sebanyak 31 lembaga, SMP/MTs sebanyak 20 lembaga, dan 16 SMA/SMK/MA. Penandatanganan MoU sendiri digelar, Senin (26/8/2019) kemarin.
Menurut Achmad Masuni, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sumenep, setiap lembaga yang sudah MoU akan diberi pinjaman buku sebanyak 50 eksemplar selama satu bulan. Berikutnya buku tersebut akan diganti dengan buku yang baru.
Pihaknya menarget, lembaga yang bekerjasama di tahun berikutnya mencapai 200 lembaga. Sehingga selama 5 tahun ke depan, terdapat 1.000 lembaga pendidikan di Kota Sumekar yang bekerjasama peminjaman buku gratis dari dinas perpustakaan.
“Kami berharap, dalam kerjasama (MoU) itu tidak sekadar meminjamkan buku bacaan, namun setiap bulan diadakan kegiatan bedah buku yang menghadirkan narasumber,” harapnya.
Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Bambang Irianto, mengatakan bahwa kerjasama instansinya dengan dinas perpustakaan sebagai trobosan untuk meningkatkan mutu pendidikan di ujung timur Pulau Madura ini.
“Saya pikir ini bagus, ini dalam rangka peningkatan pembelajaran juga di sekolah-sekolah, karena perpus itu dasar untuk meningkatkan pendidikan, apalagi menyangkut mutu pendidikan,” kata Bambang, Selasa (27/8/2019).
Dinas Pendidikan Sumenep sepenuhnya menyerahkan teknis pelaksanaan peminjaman buku ke sejumlah lembaga pendidikan yang telah bekerjasama. Dalam hal ini, pihak perpusda berhubungan langsung dengan lembaga pendidikan terkait.
Sementara itu, Bupati Sumenep A Busyro Karim mengapresiasi langkah perpustakaan bekerjasama dengan berbagai lembaga pendidikan. Sebab, upaya tersebut dapat meningkatkan dunia literasi di kabupaten yang dijuluki Kota Keris itu, dimana selama ini masih minat bacanya tergolong lemah.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menambahkan bahwa pemerintah daerah selama ini berupaya mendekatkan buku di tengah masyarakat dengan menghadirkan program perpustakaan keliling dan perpustakaan digital. Oleh karena itu, pihaknya berharap program tersebut dapat menumbuhkan minat baca masyarakat Sumenep.
Penulis : Ahmad Ainol Horri