JEJAK.CO – Anggota DPRD Sumenep Juhari menyayangkan rendahnya capaian pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi pasar. Sebab, memasuki akhir triwulan ketiga baru capai 65 persen.
Rendahnya PAD dari retribusi karena Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Koperasi UKM dan Perindag) Sumenep dinilai kurang serius.
”Sejumlah fasilitas pasar kan sudah diperbaiki, termasuk juga portal parkir yang ada di Pasar Anom Baru Sumenep, lalu kenapa belum maksimal,” kata Juhari penuh tanya.
Diskop UKM dan Perindag Sumenep yang bertanggung jawab atas retribusi pasar didesak lebih maksimal mengelola retribusi pasar sesuai target yang sudah tentukan .
”Yang jelas target itu harus mampu dicapai, karena penetapannya sudah disesuaikan dengan potensi yang ada,” katanya.
Politisi senior ini juga mewanti-wanti agar retribusi pasar tidak bocor. Oleh karenanya, pengawasan terhadap retribusi pasar harus ditingkatkan. “Karena khawatir bocor,” Imbuhnya.
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Diskop UKM Perindag Sumenep Idham Halil menyatakan, target PAD dari retribusi pasar tahun ini Rp 2 miliar. Target itu menurun dibandingkan tahun sebelumnya karena capaiannya tidak memenuhi 100 persen.
“Capaian PAD dari retribusi pasar hingga sekarang Rp 1,3 miliar atau 65 persen.
Sejauh ini tidak ada kendala karena penarikan retribusi mulai stabil, apalagi sejak adanya portal parkir di Pasar Anom,” ungkapnya.
Dia berjanji PAD dari retribusi pasar bisa terpenuhi. Sebab, pihaknya telah melakukan evaluasi terutama pasar-pasar yang pendapatannya rendah
dan memperbaiki manajemen penarikan retribusi.
”Targetnya akan tercapai, karena kami sudah evaluasi dan perbaiki manajemen penarikan retribusi,” tuturnya. (rei)