JEJAK.CO – Banyak lahan pertanian di Kecamatan Kangayan, Pulau Kangean, Sumenep, Madura, Jawa Timur dibiarkan menganggur. Sebab, pertanian di daerah ini sangat bergantung pada curah hujan.
“Mulai beberapa tahun yang lalu, mayoritas petani jagung di Kecamatan Kangayan gagal panen dikarenakan curah hujan yang rendah,” kata Rahman.
Rahman yang saat ini masih aktif sebagai mahasiswa di salah satu kampus di Sumenep menceritakan, lahan untuk pertanian di wilayahnya sangat mumpuni dan produktif. Namun sayang, lahan itu tak tergarap dengan baik karena tak ada aliran air, kecuali musim hujan.
“Akibat lahan tak tergarap dengan baik, masyarakat setempat kesulitan mendapatkan sayur mayur untuk dikonsumsi sehari-hari,” ungkapnya.
Sampai saat ini, lanjutnya, warga Kangayan harus mendatangkan sayur dari Pulau Sapeken demi mengkonsumsi sayuran. Konsekuensinya, warga harus membeli dengan harga yang tidak layak.
Ahmad Sayuti menambahkan, warga di wilayah Kangayan, jarang yang mau bertani di musim kemarau karena selalu rugi. Pendapatan dari hasil pertanian tidak sesuai dengan modal yang dikeluarkan. Mulai dari biaya pengeboran, membuat pagar, bibit, pupuk, hingga perawatan.
“Sehingga mayoritas warga Kangayan memilih menanam pohon jati di lahannya, yang umurnya mencapai puluhan tahun baru bisa panen,” ujarnya.
“Kemungkinan besar Pasar Kangayan tidak lagi ramai bahkan sekarang sudah tutup, itu disebabkan karena produktifitas pertanian di Kec Kangayan ini sangat memprihatikan”, imbuh Ahmad Sayuti, selaku ketua paguyuban Pasar Kangayan.
Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Kangayan Muksin mengatakan, di daerah sudah ada kelompok tani (poktan). Masing-masing desa terdapat tiga sampai sembilan poktan. Bahkan pihaknya mengaku sudah melakukan sosialisasi kepada warga.
“Seminggu yang lalu ada sosialisasi tentang penanam padi,” jawabnya melalu telpon seluler, Senin (9/9/2024).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep Chainur Rasyid saat ditemui di kantornya tak bergeming soal pertanian di wilayah kepulauan. Saat ditanya soal kondisi pertanian di Kangayan, dia malah melimpahkan masalah tersebut ke penanggung jawab poktan.
Penulis : Hairi
Editor : Ahmad Ainol Horri