JEJAK.CO – Setelah sukses menggaet para artis ibukota di berbagai ajang bergengsi tanah air, di pertengahan bulan Januari tahun 2020 mendatang batik karya Wirausaha Muda Sumenep (WMS) akan kembali menyemarakkan even batik tingkat nasional, yaitu Sejarah Pemilihan Putri Indonesia 2019.
“Tanggal 15 Januari 2020 nanti, batik kita akan kembali tampil di Surabaya,” utara Busaki, salah seorang pendamping WMS bidang batik, kepada media ini, Senin (30/12/2019) siang.
Di momen bersejarah itu, sambung dia, akan tampil puluhan Putri Indonesia 2019. Diungkapkan, beberapa dari mereka nanti akan mengenakan batik karya anak-anak WMS.
“Itu batiknya sudah kita garap. Kita persiapkan mulai sekarang. Motifnya saunggaling,” katanya sambil menunjuk ke arah anak WMS yang sedang mengerjakan batik saunggaling di dalam dan di luar ruang konveksi batik.
Busaki bersyukur karena usaha pemuda hasil didikan Enterpreneur Training and Development Centre (ETDC) ini tidak hanya banjir pesanan, tapi juga mendapat apresiasi yang luar biasa dari kalangan artis ibukota.
“Alhamdillah, Mas. Batik kita sudah mulai dikenal di tingkat nasional. Beberapa bulan kemarin kita sempat promosi ke Expo Bandung. Mudah-mudahan nanti tembus internasional,” ujarnya penuh harap.
Diungkapkan, selama tahun 2019, batik karya WMS telah populer di berbagai provinsi di Indonesia. Beberapa diantaranya, pada tanggal 22 Oktober 2019 tampil dikenakan oleh Putri Indonesia 2019 asal Jawa Timur, Bella Putri Ekasandra, yaitu pada malam Finalis Duta Wisata Kacong tor Cebbing yang bertempat di Pendopo Agung Sumenep.
Tiga hari sebelum itu, yaitu pada tanggal 19-20 Oktober 2019, batik WMS juga tampil dikenakan Putri Indonesia 2019 pada sebuah acara di Sulawesi.
Tidak hanya itu, batik WMS yang punya ciri khas lambang keris, labang mesem, kuda terbang, dan berbagai simbol Keraton Sumenep ini juga telah turut serta mewarnai launching batik etnis nusantara pada Festival Batik Etnora di Surabaya beberapa pekan lalu.
“Jadi, pada saat launching Etnora itu, batik kita diberikan kesempatan untuk menampilkan karya-karya kami di sana,” kata Busaki.
Sebab berbagai prestasi itulah, sambungnya, kenapa kemudian Direktur ETDC mendapatkan penghargaan pada acara Sumenep Batik Festival di gedung BUMN PT Garam Kalianget, Minggu malam tanggal 15 Desember 2019 lalu.
“Kalau yang di PT Garam itu, artis-artis yang makek itu sekitar 5 orang,” pungkasnya.
Penulis: Mazdon
Editor: Ahmad Ainol Horri