JEJAK.CO-Berdasarkan rilis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Malang, prediksi awal musim hujan tahun 2019-2020 akan terjadi pada awal Desember 2019.
Mengacu pada perdiksi tersebut, maka masa peralihan (pancaroba) dari musim kemarau ke musim hujan diprakirakan akan terjadi pada November 2019.
“Jadi bulan depan, November itu, adalah masa-masa transisi atau orang bilang pancaroba. Karena itu, di saat-saat musim peralihan ini, itu yang patut diwaspadai,” terang Kepala BMKG Kalianget Sumenep Usman Holid kepada Jejak.co, Rabu (30/10/2019).
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar senantiasa waspada, karena beberapa titik wilayah di Kabupaten Sumenep di masa peralihan itu akan mengalami 3 kemungkinan besar cuaca ekstrem, antara lain angin kencang, hujan lebat berdurasi singkat, dan petir.
Menurut Usman, selama Oktober posisi matahari sedang berada di belahan bumi selatan, sehingga panas matahari cukup terasa.
“Memang, saat-saat ini cuaca banyak cerah, awannya berkurang, jadi cahaya matahari yang ke bumi itu tidak terhalang,” ujarnya.
Lebih lanjut Usman menerangkan, untuk Oktober ini suhu panas mencapai 35.0 derajat celsius. Akan tetapi masyarakat tidak harus resah dengan suhu panas tersebut. Karena panasnya matahari tidak berimbas pada hal-hal yang terlalu dikhawatirkan.
Penyebab adanya peningkatan suhu ini merupakan imbas dari masa 5 hari tanpa bayangan yang terjadi dari tanggal 11 sampai 15 Oktober kemarin.
“Jadi, secara umum di Jawa Timur mengalami peningkatan suhu karena ya, itu,” kata Usman.
Namun demikian, pihaknya tetap mengimbau kepada masyarakat Kota Keris ini, terutama bagi mereka yang beraktivitas di bawah matahari langsung agar mencukupi asupan air, antisipasi untuk menghindari dehidrasi.
“Terutama juga harus hati-hati saat melakukan pembakaran tekstil, sawah, kebun, sebab saat ini panas sangat kering,” pesannya.
Penulis : Mazdon
Editor : Ahmad Ainol Horri