JEJAK.CO – Bupati Sumenep A Busyro Karim resmi menetapkan dan melantik Mohammad Iksan sebagai Kepala Dinas Sosial bersama sejumlah pejabat lainnya di Pendopo Agung Keraton Sumenep, Selasa (7/1/2020) malam.
Sebelumnya, Iksan menjabat sebagai Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga di lingkungan Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Sumenep. Kini, mantan aktivis Surabaya ini dipercaya pimpin Dinsos Kabupaten Sumenep.
Apa saja langkah dan komitmen menghadapi permasalahan-permasalahan yang terjadi di bawah? Iksan, mengutarakan, pertama akan melakukan analisis pelbagai permasalahan yang terjadi di kepemimpinan sebelumnya.
“Kedua, nyari jalan keluarnya. Ketiga, menyelesaikan masalah tersebut,” terangnya Selasa (7/1/2020), saat ditemui usai acara pelantikan.
Untuk mengetahui secara detail dan gamblang pelbagai permasalahan tersebut, Iksan mengutarakan akan melakukan klarifikasi dengan berbagai pihak dan sumber, baik dari internal, eksternal, masyarakat, “termasuk juga forkab, kemudian juga pendamping, dan yang lain-lainnya yang membantu daripada tugas dinas sosial tersebut,” terangnya.
Selanjutnya Iksan coba mengurai problem yang menjadi atensi pemberitaan saat ini, yaitu masalah bantuan pangan non tunai atau BPNT. Iksan berkomitmen, permasalahan BPNT akan menjadi perhatian serius terhadap hal itu, “kita berikan sesuatu yang sesuai dengan kelayakan,” ucapnya.
Setelah semuanya gamblang dan memungkinkan untuk menjalankan program yang direncanakannya, baru ia akan mencoba melakukan terobosan-terobosan lain di bidang sosial.
“Pada intinya, kita ingin masyarakat itu bisa tersenyum dengan kehadiran saya untuk melakukan terobosan-terobosan tersebut,” katanya.
Disamping itu, Iksan juga akan menyampaikan visi-misinya terlebih dahulu kepada para pegawai di lingkungan Dinsos. Semua itu untuk menyamakan persepsi agar semua ASN bekerja dengan satu tujuan; menjadikan Sumenep lebih baik.
“Tapi untuk masalah pekerjaan, saya coba aja dulu mereka, umpamanya mesin itu saya panasin dulu sebelum dipakai. Kecepatannya itu biasanya lari 60, kita coba 64. Kalau masih belum bisa, kita proses,” ujarnya agak serius.
Ia mengibaratkan kinerja dan kebijakan dalam kepemimpinannya dengan suasana perang. “Bagaimana prajurit itu menang perang tanpa jatuh korban terlalu banyak,” imbuhnya sebelum mengakhiri keterangan.
Pada intinya, iksan mengimpikan bagaimana dirinya beserta para ASN Dinsos lebih serius lagi berkhidmat untuk masyarakat, terutama mengatasi masalah-masalah sosial yang masih belum terpecahkan selama ini.
Penulis : Mazdon
Editor : Ahmad Ainol Horri