JEJAK.CO, Sumenep – Perkumpulan Orang Kepulauan Sumenep (Prokes) gelar audensi dengan Komisi II DPRD Sumenep soal pupuk bersubsidi, Selasa (15/11/2021).
Kedatangan warga pulau itu disambut hangat oleh para wakil rakyat. Jalannya audensi dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi II DPRD Sumenep Gunaifi Syarif Arrodhy.
Politisi PAN yang akrab disapa Rodi itu mengatakan bahwa kedatangan Prokes untuk menyampaikan aspirasi masalah pupuk yang saat ini banyak dikeluhkan oleh petani. Pasalnya, harga pupuk bersubsidi saat ini dikeluhkan karena di sebagian tempat dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Tidak hanya itu, warga pulau juga menyampaikan pola distribusi yang mengakibatkan pupuk langkah. Padahal saat ini sudah masuk musim tanam.
“Kami sangat mengapresiasi aspirasi mereka. Sebab ini akan menjadi pintu untuk membedah masalah pupuk yang selama ini dikeluhkan petani. Mereka menyampaikan temuannya bahwa pupuk jenis Urea di pulau dijual di atas HET. ” ungkap politisi muda itu.
Dalam pertemuan tersebut, sejatinya mengundang Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Sumenep. Namun tidak hadir karena berhalangan. “Sehingga audensi ini kami agendakan ulang Kamis mendatang,” ujarnya.
Oleh karena itu, Rodi berharap dinas yang bersangkutan hadir dalam agenda pertemuan yang akan datang. Agar masalah pupuk yang saat ini tengah terjadi di kepulauan segera menemukan titik terang.
Sementara itu, Fauzi Muhfa, Ketua Perkumpulan Orang Kepulauan Sumenep (Prokes) menyampaikan, masalah kelangkaan pupuk dan harga di atas HET tengah terjadi di kepulauan Sumenep.
Sedikitnya, kepulauan yang tengah alami masalah ini di Kecamatan Kangayan, Kecamatan Arjasa, Pulua Kangean, Kecamatan/Pulau Sapeken dan Kecamatan/Pulau Raas, Sumenep.
“Banyak hal yang terjadi di kepulauan terutama. Menyangkut HET yang diluar ketentuan, carut-marut, hingga pola pendistribusian. Ada juga beberapa kios yang mewakilkan penebusannya kepada pihak kedua. Sehingga menyebabkan HET yang menjadi ketetapan pemerintah tak wajar, ” ungkap Fauzi pada awak media, Selasa (15/11/2021).
Fauzi mengungkap, harga pupuk jenis Urea di kepulauan bisa tembus seharga Rp270 ribu per kwintal. Padahal menurut ketentuan HET seharga Rp225 ribu per kwintal.
“Di berbagai pulau itu, ada yang dijual 250, ada 260 per kwintal. Hingga pada 270 ribu. Mestinya kan HET nya Rp225 ribu per kwintal untuk pupuk urya,” ucapnya
Penulis : Rifand NL
Editor : Ahmad Ainol Horri