Pamekasan, Jejak.co – Bahasa daerah, yakni Bahasa Madura terancam mengalami kemerosotan. Pasalnya, guru ahli Bahasa Madura sangat terbatas.
Bahkan sampai saat ini guru yang memegang mata pelajaran Bahasa Madura tidak ada yang sarjana atau lulusan jurusan di bidangnya. Hal itu diakui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan Akhmad Zaini.
Menurutnya, pelajaran Bahasa Madura di Pamekasan tingkat SD dan SMP masih dipegang oleh tenaga pendidik dengan keahlian khusus. Hal itu terjadi karena pihaknya kesulitan mencari sumber daya manusia (SDM) yang ahli di bidang bahasa daerah.
“Kami kusilitan SDM, oleh karenanya pelajaran Bahasa Madura sampai saat ini masih dipegagng oleh tenaga pendidik yang memiliki keahalian khusus,” terangnya Senin, (15/2/2021).
Selain itu, hingga kini belum ada guru yang lulusan Mahasa Madura. Padahal Bahasa Madura perlu diajarkan sejak pendidikan dasar sebagai upaya mempertahankan budaya lokal.
“Tdak ada perguruan tinggi jurusan Mahasa Madura, coba apakah ada guru yang berijazah Bahasa Madura? tidak ada kan,” imbuhnya.
Meski belum ada guru yang berijazah Bahasa Madura, pemegang mata pelajaran Bahasa Madura ini dipastikan memiliki keahlian khusus yang dianggap mampu memegang mata pelajaran bahasa daerah tersebut. Sehingga bahasa Madura ini bisa dipertahankan dengan baik.
Penulis : Fahrurrosyi
Editor : Ahmad Ainol Horri