Kasus PMK di Sumenep Tembus 4.057 Ekor Sapi, Dua Kecamatan Ini Terbanyak – Jejak

logo

Kasus PMK di Sumenep Tembus 4.057 Ekor Sapi, Dua Kecamatan Ini Terbanyak

Kamis, 30 Juni 2022 - 17:33 WIB

2 tahun yang lalu

Penyebaran virus PMK juga bisa melalui manusia (Foto/Dok.)

JEJAK.CO, Sumenep- Kasus penyakit mulut dan kaki (PMK) di Kabupaten Sumenep hingga sekarang sudah tembus 4.057 ekor sapi. Pertama kali kasus PMK ditemukan di Kecamatan Pasongsongan, Sumenep, Madura, Jawa Timur pada awal Juni 2022.

Kasus PMK yang dinyatakan sembuh 2.077 ekor sapi. Sedangkan sebanyak 1.380 ekor sapi masih dalam kondisi sakit.

Sebaran PMK ini hampir terjadi di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Sumenep, kecuali daerah kepulauan yang hanya di beberapa titik saja meliputi, Kecamatan Talango, Giligenting dan Giliraja.

“Sedang terbesar di Sumenep yang terkena virus PMK yaitu, Kecamatan Ambunten dan Lenteng. Kedua kecamatan tersebut lebih dari 500 ekor sapi yang terinfeksi PMK,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep, Arif Firmanto melalui Kepala Bidang Peternakan Zulfa, Kamis (30/6/2022).

Zulfa mengatakan, manusia juga berkontribusi mempercepat sebaran virus PMK. Sebab virus ini sama seperti Covid-19. Virus PMK dapat menempel di tubuh manusia maupun pakaian, sehingga ketika memberi pakan hewan ternaknya dapat memaparkan virus ke sapi lain.

Maka dari itu ia mengimbau kepada masyarakat untuk lebih hati-hati dan mengurangi berinteraksi dengan sapi ternak, misalnya di pasar.

Berdasarkan contoh kasus di Kecamatan Batuputih. Salah seorang pemilik ternak saat datang dari pasar langsung memberi pakan sapi, akibatnya virus yang dibawa dari pasar tersebut langsung menginfeksi sapinya.

Hingga saat ini pihaknya mengaku belum menemukan satupun kasus kematian hewan ternak sapi yang disebabkan secara langsung oleh virus PMK. “Hewan yang mati itu bukan dari virus PMK-nya yaitu dari infeksi skundernya,” terangnya.

PMK sendiri menyebabkan sapi tidak dapat mengkonsumsi pakan secara maksimal. Akibatnya kekebalan tubuh pada sapi menurun, hal ini juga yang kemudian mempengaruhi kematian. Makanya pihaknya saat ini sedang menggenjot vaksinasi guna terciptanya kekebalan pada sapi ternak.

“Jadi target vaksin kami harus selesai tanggal 7 Juli 2022, sudah selesai dan data harus terlapor maka kami ambil di daratan dulu dan selesai itu kalo ada vaksin susulan nanti kami targetkan ke kepulauan,” tandasnya.

Pengadaan vaksin sendiri dilakukan oleh Provinsi Jawa Timur dan pemerintah pusat. DKPP Kabupaten Sumenep hanya sebagai pelaksana. Kendati demikian ia menyampaikan, masyarakat harus tetap berhati-hati untuk menjaga jarak dengan sapi ternak dalam radius 10 meter. Sebab vaksin bukanlah obat yang menyembuhkan PMK melainkan untuk kekebalan hewan.

“Tapi meski sudah di lakukan vaksin kami minta agar tetap dijaga, karena vaksin ini bukan menyembuhkan, vaksin ini cuman menjaga kekebalan tubuh,” pungkasnya.

Penulis : Thofu
Editor : Ahmad Ainol Horri


Baca Lainnya