Jejak.co – Pemerintah Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung kagum atas prestasi BPRS Bhakti Sumekar milik Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Rombongan Pemerintah Way Kanan berkunjung ke Sumenep untuk belajar tentang perbankan ke BPRS Bhkati Sumekar, Selasa (8/1/2019).
Wakil Bupati Way Kanan Edward Antony menyampaikan alasan keinginannya belajar tetantang perbankan berbasis syariah ke BPRS Bhakti Sumekar. Berdasarkan rekomendasi dari berbagai elemen termasuk wartawan, bahwa BPRS yang terbaik di Indonesia.
“Saya kagum luar biasa karena pada 2011 Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui kebijakannya peraturan daerah (perda) sudah menetapkan modal untuk BPRS Bhakti Sumekar sebesar Rp160 miliar. Saya tidak membayangkan, kabupaten saya hanya Rp8 miliar melalui perda 2009,” ungkapnya.
Dari dana itu, BPRS Bhakti Sumekar mampu mengelola dan mengembangkan dengan baik. Banyak trobosan yang membuat bank ini besar dan memiliki cabang hingga luar daerah. Sehingga BPRS mendapat penghargaan sebanyak tujuh kali dari Info Bank.
Keberhasilan itu membuat pihaknya penasaran dan ingin tahu bagaimana pihak manajemen mengelola bank berbasis syariah menjadi besar seperti sekarang ini. Edward mengaku penasaran dan ingin tahu trobosan dengan produk-produk atau program yang dikeluarkan BPRS.
“Karena kami juga punya bank syariah tapi sudah delapan tahun ini jalannya sudah tersendat-sedat. Sedangkan BPRS sekelas bank syariah tingkat kabupaten saja asetnya sudah hampir Rp1 triliun. Luar biasa,” ucapnya dengan rasa kagum.
Baginya,yang menarik dari adanya BPRS adalah komitmen pimpinan dalam hal ini Bupati dan jajarannya dengan pihak manajemen di BPRS sendiri. Ada sinergi dan komitmen yang tinggi bagaimana bank ini bisa besar dan memberikan pelayanan kepada masyarakat. “Diseluruh Indonesia, saya pikir BPRS Sumenep ini yang terbaik,” akunya.
Sementara itu, Direktur Utama BPRS Bhakti Sumekar Novi Sujatmiko menyampaikan, Pemerintah Way Kanan belajar tentang sejarah kesuksesan bank yang saat ini dipimpinnya. Novi kemudian kepada mereka menyampaikan bahwa keberhasilan BPRS bermula dari komitmen Pemerintah Kabupaten Sumenep sekaligus DPRD setempat.
Komitmen harus didukung dengan manajemen yang baik. Apabila manajemen yang diterapkan bagus maka akan menjadikan perbankan baik. “Untuk menjadi besar, tentu modalnya harus besar juga karena kami diberi modal besar dari awal,” cerita Novi tentang keberhasilan BPRS Bhakti Sumekar.(farid/yon)