Jejak.co – Musim tembakau tahun ini, petani kembali dirundung kekhawatiran. Pasalnya, dari sekian pabrikan yang ada di Pamekasan, baru empat gudang yang sudah menentukan jumlah tonase yang akan dibeli.
Serapan pembelian tembakau sangat menentukan nasib petani, jika serapan tinggi maka petani tembakau tidak khawatir hasil tembakaunya tidak terjual. Sementara sampai saat ini baru empat yang mengkonfirmasi jumlah serapan tembakau.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur Ahmad Sjaifudin mengatakan bahwa hingga kini yang sudah jelas akan melakukan pemblian sebanyak delapan pabrikan.
“Delapan pabrikan tersebut diantaranya, PT. Sadan, Djarum, Gudang Garam, Noyo Rono, Aisywan (milik sampoerna), Sukun, Wismilak, dan Sampoerna,” katanya, Senin (6/7/2020).
Sayangnya dari delapan pabrikan, baru terdapat empat yang menentukan angka serapannya. Di antaranya, PT. Sadana sebanyak 200 ton, Dajrum 8. 000 ton, Aisywan 800 ton, sedangkan Sukun 700 ton. Empat pabrikan lainnya belum menentukan berapa rencana serapan tahun ini.
Kendati demikian menurut pria yang juga mantan Kepala Dinas Pariwista dan Kebudayaan ini, tembakau di Pamekasan dipastikan akan terserap semua. Sebab, Bupati Pamekasan Baddrut Tamam sudah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat agar mengurangi bercocok tanam tembakau.
Meski serapan tahun ini diprediksi menurun surat edaran itu menjadi satu-satunya alasan maksimalnya serapan tembakau di kabupaten bertajuk Gerbang Salam ini.
Penulis : Fahrurrosyi
Editor : Haryono